Jakarta - Band Slank mendapat kehormatan mengaransemen dan membuat lirik lagu komposer nasional Ismail Marzuki yang belum selesai. Hal ini dilakukan dalam perayaan 100 Tahun Ismail Marzuki di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada 24 Mei 2014.
Pada tahun 1958 sebelum meninggal, sang maetro telah membuat sebuah lagu berjudul "Oh Ayah, Saya Ingin Kawin". Namun dalam prosesnya, Ismail hanya menyelesaikan notasi tanpa membuat aransemen dan syair.
"Jadi, lagu ini sudah tersimpan sejak tahun 1953. Lagu "Oh Ayah Saya Ingin Kawin" itu Ismail Marzuki yang bikin notasinya, Slank yang bikin liriknya," kata Ivanka, pemain bas Slank, yang juga mewakili grupnya terdiri dari Kaka (vokal), Bimbim (drum), Abdee (gitar), dan Ridho (gitar), usai jumpa pers 100 Tahun Ismail Marzuki di TIM Jakarta, Selasa (20/5).
Notasi lagu tersebut dipelajari Slank sebelum akhirnya Bimbim menulis liriknya. Menurut Kaka, tak ada kesulitan berarti dalam proses kreatif yang dilakukan oleh rekannya saat itu untuk mengisi kekosongan tersebut.
"Bimbim sih yang nulis liriknya, notasinya sudah ada. Lirik dan musik yang ditulis Bimbim itu disesuaikan dengan notasi yang sudah ada. Lagian, sampai sekarang masih banyak orang yang minta kawin, masih ada anak yang minta kawin ke orangtuanya," ungkap Kaka.
Diakui melodinya berbeda dari biasanya. Tapi, ia merasa Bimbim menulis liriknya sesuai dengan masa itu.
"Dari intonasi nadanya sudah gokil, itu yang memancing Bimbim bisa menulis liriknya. Sudah waktunya komposisi tersebut memiliki lirik. Ini lagu dari seseorang yang sudah tidak ada. Ini lagu tersimpan entah mau diapain, sudah setengah abad tersimpan. Sebuah karya itu akan muncul," sambung Ivanka.
Bagi Slank, membawakan lagu-lagu dari Pahlawan Nasional itu bukan suatu beban, tetapi memicunya untuk menampilkan yang terbaik. Selain membawakan "Oh Ayah, Saya Ingin Kawin", Slank juga didaulat memainkan dua lagu lain milik Ismail Marzuki, yakni Juwita Malam dan Payung Fantasi.
"Persiapan kita latihan terus saja, bareng orkestra juga. Kalau beban sih nggak ada. Tapi ini menandakan kalau seniman, juga seorang pahlawan. Musik itu adalah senjata mereka,” tegas Ivanka.
Sebagai seorang seniman, lanjut Kaka, Ismail Marzuki punya talenta yang sangat mumpuni. Terlebih karya-karya pria kelahiran 11 Mei 1914 itu banyak mempengaruhi bangsa Indonesia.
"Dia lengkap sebagai seniman, punya lagu pop untuk merayu dan banyak lagi. Ismail sebagai seorang seniman yang komplit dalam urusan musik dan lagu. Karyanya yang kita tahu, selain lagu yang dikenal di sekolahan, Ia juga ada lagu pop juga. Sebagai seniman, dia lengkap lagunya,” urai Kaka.
Menurutnya, tidak mudah untuk menjadi seorang seniman di zamannya Ismail Marzuki. Itu dikarenakan banyaknya aturan dan kekangan dari berbagai pihak agar tidak terlalu vokal menyuarakan pendapatnya.
"Slank aja muncul tahun 90an, jalannya berat. Zaman Slank masih ngalamin lirik disensor. Bagaimana tahun dia, seniman pasti sulit. Tapi lagu-lagu dan musik, itulah senjatanya untuk melakukan perlawanan," tutupnya
Anda sedang membaca artikel tentang
Slank Garap Lagu Ismail Marzuki yang Berumur 50 Tahun
Dengan url
http://keepyourcurrenthealth.blogspot.com/2014/05/slank-garap-lagu-ismail-marzuki-yang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Slank Garap Lagu Ismail Marzuki yang Berumur 50 Tahun
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Slank Garap Lagu Ismail Marzuki yang Berumur 50 Tahun
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar