Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jokowi dan Basuki Bagi-bagi Tugas untuk Ziarah Makam

Written By bos blog on Rabu, 26 Juni 2013 | 00.36





JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam ziarah makam jelang HUT ke-486 Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bagi-bagi tugas. Jokowi ke TMP Kalibata, sementara Basuki ke makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Dengan menggunakan pakaian seragam sadariah dibalut dengan sarung biru, Basuki tiba di pemakaman sekitar pukul 07.45 WIB. Basuki langsung disambut oleh Wali Kota Jakarta Barat Fatahillah. Basuki pun didapuk sebagai pemimpin upacara penghormatan ziarah Makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pria yang akrab disapa Ahok itu pun tampak khusuk saat berdoa di depan Makam Pangeran Wijaya Kusuma. "Kepada arwah Pangeran Wijaya Kusuma, beri hormat," kata Basuki seraya memimpin upacara di Makam Wijaya Kusuma, Tubagus Angke, Jakarta Barat, Kamis (20/6/2013).


Setelah berziarah dan tabur bunga ke makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki atas nama Pemprov DKI memberikan santunan bagi juru kunci (kuncen) makam Pangeran Wijaya Kusuma, Hadidoyo (63). Kemudian, ia bersama Hadidoyo berkeliling menengok lingkungan makam Pangeran Wijaya Kusuma.


Pangeran Wijaya Kusuma merupakan seorang pejuang yang memperjuangkan Jakarta dari tangan pemerintahan VOC Belanda. Selain Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Pemakaman Karet Bivak.


Setelah berziarah di Makam Pangeran Wijaya Kusuma, Basuki pun langsung meluncur ke acara groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Jakarta Barat.





Editor : Ana Shofiana Syatiri





A PHP Error was encountered


Severity: Notice


Message: Undefined property: stdClass::$view_quiz


Filename: views/read-article-alt2.php


Line Number: 325
















00.36 | 0 komentar | Read More

Bernostalgia Lewat Lagu-Lagu Klasik Motown


Usia 40 tahun bagi seorang Michael Bolton memiliki arti sebagai lampu hijau untuk terus berkarya. Walaupun ia bukan lagi penyanyi muda, Bolton tetap yakin di luar sana masih banyak orang yang menunggu karya-karyanya.


Berpegang pada optimisme diri itulah maka sang musisi meluncurkan album terbarunya berjudul Ain't No Mountain High Enough-Tribute to Hitsville USA.


Lewat album terbarunya, Bolton melihat celah akan kurangnya lagu-lagu bergenre klasik motown di industri. Karena itu dalam album baru ini ia menyajikan 10 track dengan keaslian sound, vokal yang otentik, dan kolaborasi yang apik.


Lagu-lagu dalam album disajikan asli tanpa banyak polesan. Semisal dalam lagu Ain't No Montain High Enough yang terdengar sangat apik. Di track ini karakter vokal Bolton berpadu dengan vokalis tamu Kelly Rowland. Interaksi keduanya otomatis semakin menghidupkan arti dari lagu tersebut.


Selain menyuguhkan lagu dengan melodi aslinya, album ini juga mampu mengembalikan memori pendengarnya pada masa lalu. Masa dimana kesepuluh lagu itu berjaya. Simak saja suara Bolton pada lagu How Seet It Is (To Be Loved By You) dan Ain't Nothing Like The Real Thing yang secara akrab menyentuh emosi. Dijamin, pecinta lagu-lagu motown klasik tidak akan kecewa ketika mendengar 10 lagu tribute Bolton kepada Hitsville USA. [A-23]


00.15 | 0 komentar | Read More

KPK Akan Membuat Nazaruddin Miskin





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi bertekad memiskinkan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus korupsi. KPK bakal menjerat Nazaruddin dengan tindak pidana pencucian uang untuk semua fee yang diperoleh dari dugaan korupsi sejumlah proyek pemerintah dengan menggunakan Grup Permai.


Saat ini, KPK baru menjadikan Nazaruddin sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam kasus pembelian saham Garuda Indonesia senilai Rp 300 miliar. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, KPK akan memiskinkan Nazaruddin dengan menjeratnya menggunakan pasal-pasal TPPU.


”Saya simpulkan kasus Nazaruddin ini sedang on-going process terkait dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU. Kalau basic faktanya sangat memungkinkan, TPPU ini sangat penting untuk memiskinkan semaksimal mungkin,” kata Busyro, Rabu (19/6/2013).


Kemarin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, dan Indonesia Legal Roundtable, menemui pimpinan KPK. Mereka mempertanyakan kemajuan pengusutan kasus TPPU terhadap Nazaruddin. Selain itu, mereka juga mengingatkan KPK soal dugaan ancaman kriminalisasi sejumlah saksi kunci dalam perkara korupsi dan TPPU yang melibatkan Nazaruddin.


Febri Diansyah dari ICW menyatakan, dalam fakta persidangan Nazaruddin terungkap, Grup Permai yang dikendalikan Nazaruddin memiliki 35 anak perusahaan dengan kegiatan terkait proyek pemerintah. Indikasi nilai proyek yang terkait dengan Grup Permai mencapai Rp 6,037 triliun. Febri mengatakan, KPK ternyata belum menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang diduga melibatkan Nazaruddin.


Pertimbangan hakim dalam perkara dengan terdakwa Nazaruddin menyatakan bahwa Grup Permai dibentuk untuk mengurus dan mengumpulkan fee proyek. Tanggung jawab KPK masih banyak untuk menuntaskan skandal besar ini.


Busyro mengatakan, KPK masih terus mengembangkan penyidikan atas TPPU yang disangkakan kepada Nazaruddin. Soal sisa kasus Nazaruddin yang belum dituntaskan, menurut dia, ini karena sebagian anggota satuan tugas KPK yang menangani kasusnya juga menangani kasus lain. ”Menghimpunnya sangat susah secara teknis,” katanya.


Dia mengungkapkan, meski ada sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tidak semuanya ditangani KPK. Menurut Busyro, ada penyelidikan beberapa perkara dugaan korupsi yang melibatkan Nazaruddin, tetapi oleh kepolisian dan kejaksaan status perkara tersebut telah dinaikkan ke penyidikan. (BIL)




Sumber : Kompas Cetak



Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
















00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger