JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda mengatakan, saat ini semakin banyak orang meminta-minta dengan berpura-pura lumpuh dan duduk di atas gerobak. Ia pun mengimbau masyarakat untuk beramal dengan tidak memberikan uang kepada pengemis, tetapi melalui badan-badan resmi seperti Badan Amil Zakat dan Rumah Ibadah, serta panti-panti dan yayasan sosial lainnya.
"Ketika ditangkap, mereka mengaku tidak bisa jalan, kakinya nekuk. Namun saat akan dibawa ke panti, mereka langsung bisa jalan layaknya orang normal," urainya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/7/2013).
"Mereka mengaku, kalau cuma compang-camping, susah untuk cari simpati orang. Karena itu mereka menggunakan modus ini," ungkapnya.
Menurut Miftahul, pihaknya menemukan pengemis yang beraksi dengan cara itu di kawasan Kelurahan Bintaro dan Kelurahan Tanah Kusir, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Miftahul menduga, pengemis-pengemis itu terorganisasi.
"Modusnya sama, gerobaknya sama. Salah satu orang mengaku dari Cilincing (Jakarta Utara). Masa dari Cilincing pakai gerobak," ujarnya.
Para pengemis itu telah dibawa Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Cipayung, Jakarta Timur.
Editor : Tjatur Wiharyo