Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Menyumbangkan Darah Perbuatan Mulia

Written By bos blog on Rabu, 14 November 2012 | 00.36





Menyumbangkan Darah Perbuatan Mulia





Penulis : Ratih Prahesti Sudarsono | Rabu, 14 November 2012 | 00:01 WIB











JAKARTA, KOMPAS.com  - Menyumbangkan darah merupakan perbuatan mulia, karena darah yang telah didonorkan akan dapat membantu menyelamatkan jiwa orang lain.


Sebanyak 350 personel baik militer maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan TNI melakukan donor darah, bertempat di Gedung Aeroklinik Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Dr Saryanto TNI AU Jakarta, Selasa (13/11/2012).


Bakti sosial donor darah tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT ke-41 Korpri, yang akan diperingati pada tanggal 29 November 2012.  Para personel yang mendonorkan darahnya, terdiri dari Mabes TNI 75 orang, TNI AD 75 orang, TNI AL 100 orang dan TNI AU 100 orang.


Kantong darah yang sudah terkumpul disumbangkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta, selanjutnya akan disalurkan kepada orang yang membutuhkan, demikian siaran pers Pusat Penerangan TNI, Selasa sore.  


Hadir dalam bakti sosial donor darah tersebut. Aspers Kasau Marsda TNI Mawardi, Kalakespra Kolonel Kes dr Arunsyah Nasution, Ketua III DPKN Bidang Koordinator Pengabdian Masyarakat, Kesehatan dan Peningkatan Peran Perempuan Dr Ir Iskandar Andi Nuhung, dan sejumlah pengurus Korpri TNI.

















00.36 | 0 komentar | Read More

Rossi dan Lorenzo Pindah ke Aragon



Uji Coba Pasca-musim


Rossi dan Lorenzo Pindah ke Aragon





Selasa, 13 November 2012 | 23:11 WIB













VALENCIA, Kompas.com - Hari pertama uji coba MotoGP pasca-musim di Valencia, Selasa (13/11/2012), berlangsung dalam kondisi yang sangat tidak ideal. Hujan yang terus mengguyur membuat lintasan tak pernah kering, sehingga para pebalap tidak bisa tampil secara maksimal.

Karena itu, tim Yamaha Factory memantapkan rencana mereka untuk tidak ambil bagian pada hari kedua, yang merupakan hari terakhir uji coba pasca-musim tersebut. Yamaha memilih untuk pindah ke Aragon pada latihan terakhir, Rabu (14/11).

Pada latihan hari pertama ini, juara dunia MotoGP 2012 Jorge Lorenzo memilih untuk hanya duduk di garasi. Sementara itu Valentino Rossi, yang untuk pertama kalinya kembali duduk di atas sadel Yamaha YZR-M1, ambil bagian dan hanya menempati peringkat keenam -- Alvaro Bautista menjadi yang tercepat.

Namun pada Selasa malam ini, baik Lorenzo maupun Rossi (bersama tim Yamaha) akan meninggalkan Valencia. Mereka berangkat menuju sirkuit lain di Spanyol, Aragon, untuk menjalani uji coba pasca-musim di sana pada Rabu (14/11). Menurut prakiraan cuaca, Aragon akan lebih baik dari Valencia meskipun tetap ada kemungkinan turun hujan.

Bagi Rossi, uji coba ini merupakan debutnya bersama Yamaha, yang ditinggalkannya pada akhir musim 2010. Dalam comeback-nya ini, Rossi berhasil menyelesaikan total 28 lap dalam kondisi trek basah.

Meskipun Yamaha sudah mengonfirmasi bakal pindah ke Aragon, dua tim pabrik lainnya, Honda dan Ducati, tampaknya bertahan di Valencia untuk menyelesaikan uji coba hari kedua. Dalam tes hari pertama ini, duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Nicky Hayden, ikut ambil bagian di mana Dovizioso ada di peringkat ketiga dan Hayden peringkat kelima, sedangkan duo Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, tak ikut.







Editor :


Aloysius Gonsaga Angi Ebo















00.29 | 0 komentar | Read More

Haris Surahman Staf Ahli Adik JK


JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas Haris Andi Surahman sebagai staf ahli anggota Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya terungkap. Politikus Partai Golkar Fahd El Fouz mengungkapkan bahwa Haris merupakan staf ahli anggota DPR asal fraksi Partai Golkar, Halim Kalla.

“Dia staf ahli anggota DPR. Staf ahlinya Halim Kalla, Partai Golkar,” kata Fahd saat diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus dugaan penyuapan pengalokasian Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Adapun Haris dianggap sebagai perantara Fahd dengan anggota DPR Wa Ode Nurhayati dalam kasus suap  tersebut. Wa Ode divonis enam tahun penjara karena dianggap terbukti menerima suap terkait DPID dan melalukan pencucian uang. Sementara Haris, masih berstatus sebagai saksi.

Dalam persidangan Wa Ode dan Fahd, majelis hakim Pengadilan Tipikor beberapa kali mengingatkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menangkap Haris. Hari ini, jaksa Rini Triningsih menyampaikan kepada majelis hakim kalau perkara Haris masih dalam tahap penyelidikan di KPK.

Fahd menjelaskan, dia mengenal Haris pada 2009. Saat itu Fahd ikut dalam tim pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto untuk wilayah Sumatera dalam pemilihan umum 2009.

“Kenalnya di pesawat pribadi Pak Wiranto saat ke Bangka Belitung,” ucap Fahd.

Ketika itu, menurut Fahd, dia menganggap Haris sebagai orang dekat Jusuf Kalla, mantan wakil Presiden RI yang juga politikus senior Partai Golkar. “Yang saya tahu, di mana ada JK, di situ ada Andi Haris,” ucapnya.

Belakangan, Fahd mengetahui kalau Haris merupakan staf ahli Halim Kalla, adik Jusf Kalla. Mereka pun bertemu lagi di kantor DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu. Saat itu, menurut Fahd, dirinya ditawari Haris untuk mengupayakan proyek DPID, bahkan diajari bagaimana caranya.

“Haris pernah bicara kepada saya ‘Bos, ente kan banyak kenal bupati di daerah. Ini ada dana transfer daerah’. Lalu saya tanya bagaimana untungnya, dia bilang angka modal persen ke dalam. Misalnya kita minta 6-7 persen, selisihnya kita bagi, yang pasti yang ke dalam (DPR) 5 persen,” ujar Fahd.

Kemudian, menurut Fahd, dirinya diperkenalkan dengan Wa Ode Nurhayati oleh Haris. Kepada Wa Ode, Fahd meminta bantuan agar politikus Partai Amanat Nasional itu mengupayakan tiga kabupaten di Aceh, yakni Pidie Jaya, Bener Meriah, dan Aceh Besar, masuk dalam daftar daerah penerima DPID.

Sebagai syarat, Fahd menyerahkan uang fee Rp 6 miliar kepada Wa Ode melalui Haris yang ditransfer ke rekening Wa Ode oleh stafnya, Sefa Yolanda. Dari uang tersebut, Rp 500 juta diberikan Fahd sebagai imbalan untuk Haris.

Menurut Fahd, Haris pernah melaporkan Wa Ode ke Pimpinan Badan Anggaran DPR. Saat itu Wa Ode masih menjadi anggota DPR. Dalam persidangan sebelumnya, anggota majelis hakim Pangeran Napitupulu merasa heran mengapa Haris dapat dengan mudah diterima laporannya oleh Pimpinan Banggar DPR. Terkait hal ini, Fahd pernah mengatakan kalau Haris didorong oleh Pimpinan Banggar Tamsil Linrung untuk melapor.






Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary









00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger