Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Usut Kematian Mahasiswa Akademi Maritim Djadajat Marunda

Written By bos blog on Rabu, 06 Maret 2013 | 00.36





Usut Kematian Mahasiswa Akademi Maritim Djadajat Marunda





Selasa, 5 Maret 2013 | 23:14 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara OC Kaligis mendesak penegak hukum untuk mengusut kematian David Richar Djumaati (18), mahasiswa Akademi Maritim Djadajat, Marunda, Jakarta Utara. David diduga meninggal setelah mengalami penyiksaan ketika diplonco oleh senior.


"Aparat penegak hukum harus mengusut kasus kematian David tersebut karena bukan delik aduan tapi penyidik harus bertindak," kata Kaligis di Jakarta, Selasa (5/3/2013) malam.


Kaligis mengatakan, David harus mendapatkan perawatan medis selama tiga pekan setelah mengalami pemukulan kemudian meninggal pada 25 Februari 2013. Korban sempat mengaku dipukul dan matanya ditutup bahkan ditendang sehingga sekujur tubuh mengalami memar akibat pukulan benda tumpul.


Ibu korban, Cendana Wangi Kadete mengatakan sebelum meninggal David bercerita bahwa dirinya dihujani beberapa pukulan dan matanya ditutup kemudian digelandang ke dalam kamar mandi lalu disiksa.


"Pada dada dan perut terasa sakit dan pinggang rasanya mau patah karena ditendang oleh senior" kata Cendana Wangi.


Cendana mengatakan semua kasus tentang kematian anaknya diserahkan sepenuhnya kepada OC Kaligis sebagai kuasa hukum. Korban merupakan anak kedua dari pasangan Djamaludin Jumaati dengan Cendana Wangi.


Kaligis menambahkan kasus tersebut supaya tidak terulang kembali dan mengharapkan pihak Kementerian Pendidik Nasional untuk menghapus program perploncoan di perguruan tinggi.


Menurut dia, tindakan perpeloncoan harus dihapuskan melainkan diganti dengan pelajaran etika dan sopan santun dan budi pekerti.


Kaligis mengatakan, perlaku tidak boleh dibiarkan dan meminta agar pihak pengelola perguruan tinggi untuk dapat bertanggung jawab terhadap kasus tersebut.


















00.36 | 0 komentar | Read More

Vita Lewati Hadangan Pertama di Kualifikasi Ganda Campuran dan Ganda Putri



All England


Vita Lewati Hadangan Pertama di Kualifikasi Ganda Campuran dan Ganda Putri





Selasa, 5 Maret 2013 | 21:53 WIB













BIRMINGHAM, Kompas.com - Praveen Jordan/Vita Marissa berhasil melewati pertandingan pertamanya di babak kualifikasi All England 2013, Selasa (5/3/2013). Pasangan baru ini menundukkan Sam Magee/Chloe Magee asal Irlandia dengan skor 21-12, 16-21, 21-17.

"Kami lengah di game kedua, seharusnya saya terus mengawasi Praveen supaya tidak lengah. Praveen merupakan pemain muda yang belum banyak pengalaman, jadi harus sering diingatkan," kata Vita yang ditemui di stadion National Indoor Arena.

"Pasangan Eropa kalau sudah memimpin dan percaya diri semakin sulit ditembus. Saat ketinggalan, Praveen jadi panik. Harusnya kami bisa menang straight game," tambah Vita.

Pada pertandingan final kualifikasi yang juga akan berlangsung hari ini, Praveen/Vita akan menghadapi pasangan tuan rumah, Chris Langridge/Heather Olver.

Vita juga sukses di sektor ganda putri bersama Variella Aprilsasi Putri Lejarsar. Melawan pasangan Inggris, Sophie Brown/Helena Lewczynska, mereka menang dua game 21-13, 21-9.

Selanjutnya, Vita/Aprilsasi akan bertemu pasangan China, Cheng Shu/Zhao Yunlei. Mereka akan memperebutkan satu tiket menuju babak utama turnamen tertua ini.

Masih ada satu pemain Indonesia yang akan tampil di babak kualifikasi, yaitu Bellatrix Manuputty. Tunggal putri ini akan bertemu pemain Austria, Simone Prutsch.







Editor :


Aloysius Gonsaga Angi Ebo
















00.29 | 0 komentar | Read More

Vokalis Band Metal Dinyatakan Bebas Dari Kasus Tewasnya Penonton Konser


Praha - Randy Blythe, vokalis band heavy metal Lamb of God, dinyatakan tidak bersalah atas insiden tewasnya seorang penonton dalam konser di Praha, Republik Ceko, yang terjadi tiga tahun lalu.


Jaksa penuntut mengatakan Blythe mendorong Daniel Nosek (19) dari panggung. Kepala Nosek terluka akibat jatuh, dan setelah beberapa minggu dirawat, Nosek akhirnya meninggal.


Hakim Thomas Kobovec yang menangani persidangan ini di Praha mengatakan, apa yang dilakukan Blythe bukanlah sebuah kejahatan dan menyarankan penuntut untuk meminta ganti rugi.


Blythe mengaku dia mendorong Nosek dalam penampilannya di Rep. Ceko pada tahun 2010. Namun dia sama sekali tidak mengetahui tindakannya ternyata berakibat fatal.


Dua tahun sejak kejadian, Blythe mengaku tidak tahu nasib tragis yang menimpa salah satu penggemarnya tersebut. Dia baru tahu akibat tindakannya Juni tahun lalu ketika kepolisian Praha menangkapnya menjelang konser di Praha.


"Saya merasa yakin kalau saya tidak bersalah. Saya hanya melindungi diri saya, peralatan panggung, dan penonton. Jika saya terbukti bersalah, maka saya siap menerima hukumannya seperti laki-laki sejati," ujar Blythe beberapa waktu lalu.


"Saya berharap keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kedamaian. Kenanglah Nosek dalam doa dan ingatan kalian," tulis Blythe di akun Instagramnya kepada para penggemarnya,


00.15 | 0 komentar | Read More

Hapus Feodalisme akibat Politik Kekerabatan


JAKARTA, KOMPAS.com - Larangan kekerabatan dalam pencalonan kepala daerah, diperlukan untuk menjaga semangat reformasi. Apalagi, saat ini feodalisme tumbuh di balik prosedur pilkada langsung.


Hal ini terbukti dengan semakin banyak dinasti politik. Pemerintah mengidentifikasi, sudah ada 57 kepala daerah yang membangun dinasti politik lokal.


"Pemerintah mendukung, kalau DPR sepakat bahwa larangan kekerabatan dalam pilkada diperluas dalam satu provinsi. Faktanya, hal seperti itu terjadi di banyak daerah," kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan, Selasa (5/3/2013) di Jakarta.


Sebagian politik dinasti tampak pada suksesi langsung. Suami, istri, anak, ayah, kakak, saudara ipar, diajukan menggantikan kepala daerah petahana. Namun, banyak pula suksesi yang tidak langsung di daerah itu juga, tetapi di daerah lain dalam satu provinsi.


Salah satu yang paling menonjol adalah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Dia adalah kakak kandung Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, kakak tiri Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman, kakak ipar Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan anak tiri Wakil Bupati Pandeglang Heryani.


Ichsan Yasin Limpo yang kini Bupati Gowa adalah adik Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.


Di Sulawesi Utara, ada Wakil Bupati Minahasa Ivan SJ Sarundajang yang putra Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang.


Wali Kota Padang Sidempuan Andar Amin Harahap adalah anak Bupati Padang Lawas Bachrum Harahap.


Kendati sudah tidak menjabat Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin, putranya Zumi Zola kini Bupati Tanjung Jabung Timur.


Sebagian besar kandidat yang kerabat petahana terpilih kembali. Namun, setidaknya 17 calon yang kerabat petahana kalah. Adapun dari 57 nama tersebut, enam kandidat masih bertarung dalam pilkada.


Kekerabatan, lanjut Djohermansyah, jelas ada pengaruhnya pada keterpilihan. Petahana diuntungkan dengan akses pada birokrasi, program, maupun anggaran daerah. Namun, politik kekerabatan ini menunjukkan akar feodalisme dan tradisi monarki di Indonesia belum sepenuhnya berubah.


Bukan meritokrasi yang melandasi pilkada, melainkan nepotisme dan kolusi. Akibatnya, ada pertentangan dengan semangat reformasi yang diusung para mahasiswa pada 1998.


Karena itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pun menyetujui usulan DPR bahwa larangan politik dinasti diperluas.


"Kalau DPR sepakat, pemerintah setuju saja. Tapi, ini hanya untuk lingkup setiap provinsi. Kalau lingkup nasional, diatur dalam perundangan lain," tuturnya.


Untuk mengakomodir usulan DPR ini, tambah Djohermansyah, pemerintah siap mereformulasi ketentuan pada Rancangan Undang-Undang Pilkada yang sedang dibahas di DPR.


Ditambahkan, larangan ini tidak akan melanggar hak azasi orang perorang untuk mencalonkan diri dalam pilkada. Sebab, bila dihadapkan pada hak azasi orang banyak, larangan ini membuka akses lebih luas untuk semua orang bertarung sebagai calon kepala daerah. Politik dinasti justru mengesankan akses kekuasaan hanya ada pada segelintir kalangan.












00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger