Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jam Wajib Belajar Bakal Diuji Coba di Rusun

Written By bos blog on Rabu, 25 September 2013 | 00.36





JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto akan mempertimbangkan rumah susun (rusun) di Jakarta sebagai salah satu tempat uji coba penerapan jam wajib belajar bagi pelajar.


"Ya ide itu sangat bagus. Mungkin kita akan coba di rumah susun," ujar Taufik kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Selasa (24/9/2013).


Menurut Taufik, lingkungan di rumah susun sangat memungkinkan diberlakukannya jam wajib belajar bagi anak. Selain ruang lingkup yang kecil serta tingkat kepadatan penduduk yang teratur, memungkinkan pengawasan atas anak berjalan baik.


Uji coba penerapan kebijakan tersebut diketahui akan dilakukan di dua RT di masing-masing lima wilayah Jakarta. Namun, Taufik belum bisa memastikan di lokasi mana saja penerapan uji coba penerapan kebijakan bagi kebaikan para pelajar itu.


"Belum tahu di rusun mana, di RT mana, sampai saat ini masih dalam tahap persiapan," lanjut Taufik.


Hingga saat ini, kebijakan tersebut masih dalam persiapan dengan melibatkan siswa, komite sekolah, guru, tokoh agama dan sebagainya. Rencananya, Oktober 2013 mendatang, kebijakan itu akan diujicobakan masing-masing di dua RT di lima wilayah pemerintah kota di Jakarta.


Pemberlakuan jam wajib belajar anak mencuat menyusul kasus kecelakaan di Tol Jagorawi, beberapa waktu lalu. AQJ atau Dul (13), putra pasangan artis yang sudah bercerai, Ahmad Dani dan Maia Estianty, mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi pada tengah malam mengakibatkan insiden kecelakaan dan menewaskan enam orang lainnya. 





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















00.36 | 0 komentar | Read More

Di Media Sosial, Dahlan Ungguli 10 Peserta Konvensi





JAKARTA, KOMPAS.com - Dahlan Iskan paling banyak didukung sebagai calon presiden 2014 oleh kalangan pengguna media sosial dibanding peserta lain di Konvensi Capres Partai Demokrat. Hal itu terlihat dari analisis media sosial terkait calon presiden yang dilakukan PoliticaWave.com.


"Dukungan pengguna social media terhadap Dahlan mencapai 26,08 persen," kata Direktur PoliticalWave.com Jose Rizal saat jumpa pers di Jakarta, Selasa ( 24/9/2013 ). Dia mengatakan angka itu hasil pemantauan media sosial sejak 1 Maret sampai 31 Agustus 2013 .


Presentase dukungan untuk tokoh lainnya berturut-turut Anies Baswedan (20,61 persen), Gita Wirjawan (12,27 persen), Marzuki Alie (12,26 persen), Irman Gusman (9,09 persen), Pramono Edhie Wibowo (6,93 persen), dan Hayono Isman (6,64 persen). Lalu, Dino Patti Djalal (2,63 persen), Ali Masykur Musa (2,09 persen), Sinyo Harry Sarundajang (1,18 persen), dan Endriartono Sutarto (0,22 persen).


Jika dilihat dari sentimen netizen dalam pembicaraan di media sosial, Dahlan paling banyak dibicarakan positif. Adapun sentimen netizen terhadap tokoh lainnya mayoritas masih netral.


Elektabilitas Partai Demokrat, ujar Jose, juga terlihat melalui pembicaraan di media sosial. Ketika awal pembentukan Komite Konvensi atau selama Agustus 2013 , kata dia, publik memberi pandangan positif terhadap Demokrat.


Dibanding parpol peserta pemilu lainnya, elektabilitas Demokrat saat itu berada di posisi paling atas dengan angka 46,69 persen. Namun, elektabilitas tersebut langsung anjlok ketika beberapa tokoh menolak tawaran ikut konvensi seperti Jusuf Kalla dan Mahfud MD. "Mungkin para peserta konvensi tidak sesuai dengan ekspektasi publik," kata Jose.





Editor : Palupi Annisa Auliani


















00.05 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













00.01 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger