Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jalur Lambat di Depan KPK Ditutup Total

Written By bos blog on Rabu, 11 September 2013 | 00.36





JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi penembakan Bripka Sukardi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (10/9/2013) malam, ditutup total dari laju kendaraan dan kerumunan warga. Wakapolri Komjen Oegroseno sudah berada di lokasi penembakan.

Dari pantauan Kompas.com, jalur lambat tepat di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi ditutup total untuk keperluan olah tempat kejadian perkara. Semua kendaraan dari arah Menteng diarahkan masuk ke jalur cepat. Garis polisi dipasang sampai tepat di pintu selatan gedung KPK.

Kerumunan warga juga diminta menjauh dari lokasi penembakan. Satu pasukan polisi bersenjata laras panjang sudah berada di lokasi. Sementara jenazah Bripka Sukardi sudah dibawa ke RS Polri di Kramatjati Jakarta Timur.

Bripka Sukardi, sendirian mengawal iring-iringan enam truk, ketika ditembak. Truk tersebut membawa eskalator yang akan diantar ke Rasuna Tower, Jakarta Selatan. Sukardi menunggang sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi B 6671 TXL, dengan posisi di depan iring-iringan truk.

Berdasarkan keterangan petugas yang sama, pelaku diduga menggunakan dua sepeda motor. "Ada dua motor saat kejadian. Tiba-tiba ada suara ledakan dua kali. Saya baru keluar dari jalan di samping KPK, langsung melihat kejadian," kata polisi yang enggan disebut namanya itu.




Editor : Palupi Annisa Auliani


















00.36 | 0 komentar | Read More

ICW: Waspadai Distribusi Soal Ujian CPNS!






JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan khawatir distribusi soal untuk rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) akan diwarnai praktik kecurangan.

"Catatan kami, yang paling banyak mengganggu adalah distribusi soal dari ibu kota provinsi ke kabupaten/kota. Gampang dibajak," jelas Ade di Gedung Ombudsman Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Menurutnya, sistem distribusi soal rekrutmen CPNS tidak jauh berbeda dengan soal Ujian Nasional (UN). Karena itu, tidak menutup kemungkinan ada kecurangan dalam rekrutmen CPNS ini.

"Kami ambil contoh, bertahun-tahun kami mengawasi Ujian Nasional, distribusi soal kerap menjadi celah bagi daerah untuk kemudian melakukan gerakan. Soalnya bocor duluan, dijawab ramai-ramai, dan kemungkinan besar ini bisa terjadi dalam rekrutmen CPNS," kata Ade.

Oleh karena itu, menurut Ade, ICW dengan jaringannya di daerah akan fokus dalam pengawasan distribusi soal ini. Namun, karena terbatasnya SDM yang dimiliki, Ade berharap masyarakat setempat juga dapat ikut serta dalam proses pengawasan tersebut.

"Mudah-mudahan keterlibatan civil society bisa diperluas untuk mengawasi. Pasalnya, yang merekrut bukan hanya Kemenpan-RB dan Pemda, tapi juga rakyat sebagai pengguna birokrasi," kata Ade.




Editor : Hindra Liauw







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
CPNS 2013











00.05 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













00.01 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger