Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jaringan Pencuri Motor di Rumah Indekos Tertangkap

Written By bos blog on Rabu, 10 Juli 2013 | 00.36





JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota jaringan pencurian kendaraan bermotor ditangkap Kepolisian Sektor Sawah Besar usai beraksi di sebuah rumah indekos, di Jalan Dwi Warna A1 No.44 RT 06 RW 01 Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, (18/6/2013).

Pelaku, Alexander Budiman (20) warga Pademangan, Jakarta Utara yang bekerja sama dengan sang kakak, Meta Susanti (22) telah berhasil membawa motor Honda Blade Repsol warna orange dengan nomor polisi (Nopol) B 3986 TAK milik Siti Qomariah (30) salah satu penghuni kos.

"Aksi mereka berhasil terekam CCTV yang ada dihalaman parkir kos-kosan yang dipasang sang pemilik. Pelaku Alexander ditangkap di daerah Kapuk, Jakarta Barat dan Meta hingga kini belum tertangkap," kata Kapolsek Sawah Besar, Kompol Shinto Silitonga, di Mapolsek Sawah Besar, Selasa (9/7/2013).

Sementara itu, Kanit Sawah Besar, Iptu Reza Pahlevi menjelaskan bahwa selain menangkap pelaku pencurian, pihaknya juga berhasil menangkap penadah barang curian dari aksi kejahatan Alexander ditempat yang terpisah.

Tiga penadah itu diantaranya, Sandi Suryadi (27) karyawan swasta di Grogol Permai ditangkap Senin (8/7) di Apartemen City Park Cengkareng. Kemudian Robet alias AJis (29) karyawan swasta ditangkap di Pergudangan Pantai Indah Dadap, Tanggerang. Dan yang terakhir Saprianto (32) yang ditangkap di Perum Puri Kamal Teluk Naga, Tanggerang.

"Ketiga penadah itu ditangkap pada hari hari yang sama, Senin (8/7) ditempat terpisah. Mereka pun sudah lama menjadi penadah dari barang-barang curian selain suplai barang dari Alexander. Mereka mengaku mendapatkan komisi antara Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta permotor," kata Reza

Alexander Budiman dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara. Untuk para penadah dikenakan pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman hukuman pidana 6 tahun penjara.




Editor : Tjatur Wiharyo


















00.36 | 0 komentar | Read More

Li-Ning Rambah Dunia Basket Indonesia





JAKARTA, KOMPAS.com — Produsen alat-alat olahraga asal China, Li-Ning, kini resmi jadi sponsor dua klub bola basket Indonesia, Satria Muda (SM) BritAma dan Indonesia Warriors. Kontrak kerja sama ini ditandatangani oleh perwakilan dari Li-Ning dan PT Indonesia Sport Venture yang menaungi dua klub tersebut, Selasa (9/7/2013).

“Kami akan bekerja sama dalam waktu tiga tahun ke depan. Pihak Li-Ning akan menyiapkan semua kebutuhan perlengkapan latihan dan pertandingan serta bantuan dana. Saya tidak bisa membeberkan jumlah dananya, karena itu rahasia," kata Managing Director PT Indonesia Sport Venture, Andi Kurniawan, di Kota Kasablanka, Jakarta.

Bagi Li-Ning, merambah dunia basket adalah langkah baru. “Kami memang mulai masuk ke Indonesia lewat bulu tangkis. Tapi kami juga ingin melebarkan sayap dan bekerja sama dengan cabang olahraga lain seperti bola basket,” tambah Direktur Sunlight Sports Pte Ltd yang merupakan distributor Li-Ning, Mahender Kapoor.

Lucunya, para atlet basket yang tergabung dalam klub SM dan Indonesia Warriors terpaksa memakai jersey dengan tulisan “BADMINTON” di bagian depan, tepat di bawah tulisan Li-Ning.

Salah satu atlet SM BritAma, Rony Gunawan, tertawa saat ditanya kesannya mengenai jersey tersebut. “Tadi saya juga sempat tanya ke panitia, pakainya baju ini?” ujarnya setengah bercanda.

Sampai saat ini Li-Ning belum pernah memproduksi perlengkapan olahraga khusus untuk bola basket. Jadi maklum kalau masih belum 100 persen matching.

Atlet Indonesia Warriors, Christian Ronaldo Sitepu (Dodo), juga menunjukkan kekhasan bulu tangkis pada jersey tersebut. “Nih, yang lebih jelas lagi,” katanya seraya menunjukkan label di belakang jersey tersebut. “Ada gambar shuttlecock-nya,” tambah Dodo seraya tertawa.




Editor : Pipit Puspita Rini















00.29 | 0 komentar | Read More

Memaknai Keluarga Lewat Boomerang Family


Kisah tentang keluarga memang tidak ada habisnya untuk digambarkan melalui media audio video. Dan kisah mengenai makna keluarga, dibahas dengan cara yang berbeda dalam film Boomerang Family.


Sebenarnya kisah yang dituangkan di Boomerang Family, cukup sederhana. Tentang kisah tiga bersaudara dengan kepribadian yang berbeda dan hidup dalam satu atap dengan ibu mereka. Dengan karakter yang berbeda tersebut, beragam konflik kemudian terjadi. Ada yang dapat membuat tersenyum, tertawa, bahkan membuat mata berkaca-kaca.


Saudara tertua bernama Han-Mo (Yoo Je Moon). Han-Mo adalah seorang perempuan yang hidup di rumah tanpa bekerja bersama ibunya. Saudara selanjutnya adalah In-Mo (Park Hae Il). In-Mo memiliki petualangan sebagai seorang sutradara film. Namun sayang, film tak laku sehingga membuat namanya menjadi tidak baik. Ia pun akhirnya kembali ke rumah ibunya.


Saudara ketiga bernama Mi-Yeon (Kong Hyo Jin). Ia memiliki kisah cinta yang kurang beruntung. Dua kali bercerai dan kini sedang mempersiapkan pernikahan ketiga. Ia pun akhirnya kembali ke rumah ibunya dan mendapati masalah baru, sang anak Min-Kyung (Ji Jin Hee) memasuki masa remaja.


Bagaimana mereka menjalani kehidupan dalam satu atap? Bagi para penggemar film Korea, kehadiran film ini layak untuk dinantikan pada 17 Juli di Blitz Megaplex.


00.15 | 0 komentar | Read More

JK: Pengumpulan Dana Masjid Jangan Sampai Ganggu Lalu Lintas





JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengakui bahwa banyak masjid di Indonesia dibangun dengan uang sumbangan yang bersifat sukarela dan gotong royong. Meski begitu, ia berharap pengumpulan dana pembangunan masjid tidak lagi dilakukan di jalan raya.

"Lebih baik cara pengumpulan dana pembangunan masjid dengan membuat proposal untuk meminta sumbangan. Jangan mengumpulkannya menganggu lalu lintas," kata Jusuf Kalla di Sekretariat DMI, Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Jusuf Kalla menuturkan, saat ini pihaknya sedang menyusun pedoman agar tidak ada lagi pengumpulan dana untuk pembangunan masjid di jalan. Dia pun berharap dengan adanya pedoman tersebut tidak ada lagi pengumpulan dana untuk pembangunan masjid di jalan.

"Sekarang lagi bikin pedoman seperti itu agar tidak meminta sumbangan (untuk pembangun masjid) di jalan," ujarnya.




Editor : Tjatur Wiharyo


















00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger