Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Polisi Kesulitan Cegah Peredaran Senjata Api Ilegal

Written By bos blog on Rabu, 14 Agustus 2013 | 00.36





JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar senjata api yang beredar adalah senjata ilegal yang sering digunakan untuk tindak kejahatan. Mengenai hal tersebut, polisi mengaku sulit mengatasi peredaran senjata api ilegal di Indonesia.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menjelaskan, sulitnya memberantas perdagangan senjata api ilegal di antaranya karena panjangnya garis pantai Indonesia yang menyebabkan jalur laut atau pelabuhan tikus tidak bisa dikontrol.

"Ini merupakan pintu masuk senjata ilegal dari luar negeri," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/8/2013).

Selain dari luar negeri, kata Rikwanto, senpi ilegal juga berasal dari daerah konflik, seperti Aceh, Poso, Papua, Maluku, dan Palu. Selain itu, banyak juga senpi ilegal, senpi yang diselundupkan dari para eks teroris.

Rikwanto menjelaskan selain ketiganya, disinyalir banyak pabrik rumahan yang membuat senpi rakitan di Indonesia. Senjata api buatan rumahan ini harganya cukup murah dan sangat menggiurkan.

Menurutnya, kepolisian sudah menyidak dan menyita sejumlah senjata api rakitan, salah satunya di Cipacing, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Namun, diakui penjualan tersebut selalu kembali marak dengan munculnya pabrik rumahan lain di lokasi berbeda.

"Polisi berencana akan melakukan koordinasi lintas sektoral terkait maraknya penjualan senjata api ilegal. Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, dan adanya perubahan cara pelaku melakukan kejahatan dengan menggunakan senjata, pihak kepolisian harus bersiap," papar Rikwanto.

Rikwanto menuturkan senjata api ilegal kini sudah masuk dalam tren kejahatan terkini. Senjata api dianggap sangat efisien digunakan pelaku kejahatan untuk menyukseskan aksinya.

"Banyaknya senjata api yang digunakan pelaku kejahatan, terlihat dari sejumlah aksi penangkapan yang dilakukan polisi terhadap pelaku kejahatan. Sebagian besar mereka memiliki senjata api, terutama senpi rakitan," katanya.

Menurut Rikwanto sekalipun ada pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api pabrikan dan senapan angin, tetapi penggunaan senjata api rakitan masih yang tertinggi. "Karena penjualan senjata api rakitan terbilang murah dan mudah didapatkan di oknum pedagang senapan angin," katanya.




Editor : Tjatur Wiharyo
















00.36 | 0 komentar | Read More

Dua Atlet Renang Jalani Sidang Doping





JAKARTA, Kompas.com - Dua atlet renang nasional, Indra Gunawan dan Guntur Pratama Putera, Selasa (13/8) ini didengar kesaksiannya dalam sidang kasus doping yang melibatkan keduanya.

Dalam sidang yang diadakan oleh Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) di Senayan, Jakarta ini, baik Indra mau pun Guntur menjelaskan secara kronologis tentang kasus doping ynag menimpa mereka di ajang Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) 2013 di Incheon, Korea, Juli lalu.

Atlet renang nasional, Indra Gunawan dan Guntur Pratama Putera dinyatakan positif menggunakan doping berjenis zat Methylhexaneamine yang masuk melalui minuman suplemen, yang mereka gunakan sebelum berlomba.

Sidang dipimpin oleh Pejabat ketua LADI, Haryo Yuniarto  disertai Nyoman Winata dan Cahyo Adi.  Sementara dua atlet renang, Indra dan Guntur didampingi jajaran pengurus PP PRSI yaitu wakil ketua Umum Bambang Udaya, Kabid Binpres Heru Purwanto serta pelatih Albert dan Felix C. Sutanto.

Menurut Albert Sutanto, sidang berjalan lancar dan tanpa hambatan. "Indra dan Guntur memaparkan kondisi saat kejadian dengan apa adanya," kata Albert.

Menurut Albert, hasil pemeriksaan kedua atlet ini akan diumumkan pihak LADI pada Rabu (14/8). "Semoga saja hasilnya sesuai keinginan kita," kata Albert.




Editor : Tjahjo Sasongko















00.30 | 0 komentar | Read More

Kris Biantoro : Indonesia Harus Kembali Kepada Rohnya


Jakarta - Tidak hanya keluarga, para sahabat almarhum Kris Biantoro juga merasa sangat kehilangan sosok nasionalis yang juga veteran Trikora itu. Di antara deretan pelayat yang hadir, tampak beberapa publik figur seperti Titiek Puspa, Koes Hendratmo, Indro "Warkop", dan Charles Bonar Sirait.


Koes Hendratmo yang ditemui di rumah duka mengatakan, Kris adalah seorang sahabat sekaligus guru yang sangat berjasa dalam kariernya.


"Dia itu mudah bersahabat dengan siapa saja dan enak diajak bercanda. Selain sahabat, bagi saya dia juga seorang guru karena dialah yang pertama kali mengajarkan saya cara nge-MC," kata dia.


Koes masih ingat betul saat dia dipaksa menggantikan Kris untuk menjadi MC di sebuah klub malam. "Waktu itu ngomong saya masih terbata-bata, tapi dia selalu memberi kesempatan kepada saya supaya semakin lancar," tambahnya.


Pada tanggal 8 Agustus lalu, adalah saat terakhir ia berkomunikasi dengan Kris. "Waktu itu dia telepon, 'dek, maaf lahir batin ya, mudah-mudahan cita-cita kamu berhasil'. Lalu saya bilang, kok tumben suara kamu jelas banget. Kris bilang, saya itu tidak sakit. Dia memang selalu bilang begitu," cerita presenter kuis "Berpacu dalam Melodi" ini.


Koes pertama kali mendapat kabar kepergian guru dan sahabatnya itu dari istri kris, Maria Nguyen Kim Dung. "Waktu dikasih tahu via telepon, saya sempat tidak percaya. Terakhir kali kita ngobrol, Kris juga banyak bercerita tentang makna halal bihalal. Tidak heran kalau semua orang dari berbagai agama hadir malam ini," tambahnya. Walaupun seorang Katholik, namun Kris tidak peran membeda-bedakan suku dan agama.


Koes juga masih ingat kata-kata yang sering diucapkan Kris tentang Indonesia. "Dia selalu bilang kalau negeri kita ini sudah kehilangan rohnya. Indonesia harus kembali kepada rohnya dan butuh pemimpin yang bisa menuntun," katanya.


Kris juga selalu mengingatkan untuk jangan pernah berhenti berjuang, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun untuk bangsa. "Selama kita masih hidup, perjuangan tidak boleh berhenti," kata Kris kepada Koes Hendratmo.


Hal senada juga diungkapkan artis senior Titiek Puspa. Menurutnya, Kris adalah sosok nasionalis dengan segudang ide-ide cemerlang. "Kepalanya itu seperti perpustakaan karena buku apa saja dia baca," pujinya.


Sementara bagi Charles Bonar Sirait, Kris Biantoro adalah MC panutan baginya. "Dia itu bukan sekadar MC, tapi juga seorang konseptor acara. Dia juga selalu berpesan kalau MC itu harus bisa memberikan nilai kepada penonton, tidak hanya sekadar melucu," kata Charles.



Lihat Juga Video Kris Biantoro Meninggal di Rumahnya Pukul 13.30 WIB


00.15 | 0 komentar | Read More

Polisi Siap Jaga Tanah Abang 24 Jam





JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi membangun posko di empat lokasi di kawasan Pasar Tanah Abang, Selasa (13/8/2013), yaitu di samping gedung pemadam kebakaran, Blok G, Blok D, dan Jembatan Tinggi.

Polisi akan menempatkan sejumlah personel di posko-posko itu untuk mencegah parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di lokasi yang ditertibkan pada Minggu (11/8/2013).

"Akan dibangun posko pengamanan terpadu. Nanti ditentukan mana yang cocok didirikan pos terpadu, supaya tidak ada lagi orang coba-coba berjualan di situ," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/8/2013).

"Penjagaan pos 24 jam, nanti shift-nya diatur. Hari ini sudah dilakukan pembangunan tenda. Hari ini juga akan ditentukan berapa personel di setiap posnya," lanjut Rikwanto.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melakukan penjagaan di kawasan Pasar Tanah Abang untuk menegakkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Penjagaan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan DKI, Polri, dan TNI pada Selasa (13/8/2013).

Mereka yang melanggar perda tersebut diancam dengan sanksi kurungan 10-60 hari atau denda Rp 100.000 hingga Rp 20 juta.

Pemprov DKI juga menata taman-taman di kawasan Pasar Tanah Abang, dengan menanam pohon hias, misalnya menanam palem kuning dan bugenvil di kawasan Jalan Kebon Jati dan Jalan KH Mas Mansyur hingga depan Majid Al Makmur.

Tanaman-tanaman itu dipasang agar PKL tidak lagi berjualan di badan jalan dan lebih memperhatikan lingkungan sekitar.

Sebanyak 100 pohon palem dan 100 pohon bugenvil ditanam dalam polybag. Pohon tersebut dibawa dari Senayan.




Editor : Tjatur Wiharyo
















00.05 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger